Home » » Menilai Perekonomian Suatu Negara

Menilai Perekonomian Suatu Negara

Written By Unknown on Senin, 04 Maret 2013 | 06.18

Oleh Bayu Priyo Mukti


            Jika kita membuka surat kabar, sering kita temukan ada angka-angka statistik yang memberikan banyak informasi mengenai kondisi ekonomi secara umum seperti indeks harga berbagai barang, tingkat inflasi, total pendapatan semua orang dalam perekonomian (PDB), nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga dan lain-lain. Namun tidak semuanya kita tahu mengenai makna dari angka-angka itu semua. Terutama jika kita ingin mengetahui kondisi perekonomian di negara kita, apakah dalam kondisi baik atau buruk.

            Jika harus menilai bagaimana keadaan ekonomi seseorang, mungkin pertama-tama yang harus kita nilai adalah pendapatannya. Seseorang yang berpendapatan tinggi tentunya akan memiliki kemampuan yang lebih besar untuk memenuhi semua kebutuhan dan menikmati standar hidup yang lebih tinggi seperti tempat tinggal dan perawatan kesehatan yang lebih baik, mobil yang mahal dan liburan yang lebih mewah.

            Logika yang sama berlaku untuk keseluruhan perekonomian suatu Negara. Ketika menilai apakah perekonomian berlangsung dengan baik atau buruk yang dilihat adalah total pendapatan yang diperoleh semua orang dalam perekonomian. Inilah tugas dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jadi kondisi perekonomian Negara secara umum dapat dikatakan baik jika memiliki PDB yang tinggi. Di Indonesia, lembaga yang bertugas untuk menghitung PDB adalah Badan Pusat Statistik (BPS).

            PDB mengukur dua hal pada saat bersamaan : total pendapatan semua orang dalam perekonomian dan total pendapatan Negara untuk membeli barang dan jasa hasil dari perekonomian. Alasannya Karena perekonomian secara keseluruhan , pendapatan pasti sama dengan pengeluaran.

            Pendapatan sama dengan pengeluarannya karena dalam setiap transaksi pasti melibatkan dua pihak : pembeli dan penjual. Setiap rupiah yang dibelanjakan oleh pembeli adalah pendapatan bagi penjual. Misalnya, Agung membeli sebuah tas dari Amir dengan harga Rp100.000,-. Maka uang itu merupakan pengeluaran bagi Agung sekaligus pendapatan bagi Amir. Jadi, transaksi tersebut memberikan kontribusi yang sama terhadap pendapatan perekonomian dan pengeluarannya. PDB meningkat sebesar Rp100,000,- baik di ukur sebagai total pendapatan maupun pengeluaran.

            Pada intinya, perekonomian suatu  Negara di ukur  bedasarkan nilai dari transaksi yang terjadi di pasar. Transaksi ini terjadi karena adanya interaksi antara pembeli dan penjual sehingga pendapatan dan pengeluaran akan selalu sama. Diagaram berikut mungkin bisa menggambarkan secara sederhana bagaimana suatu perekonomian terbentuk.

Share this article :

+ komentar + 1 komentar

4 Maret 2013 pukul 07.05

tes

Posting Komentar

 
Support : KOPMA UIN Syahid Jakarta | TIM PSDA | Pengembangan Minat
Copyright © 2011. Cooperative Bulletin Online - All Rights Reserved
Template Created by bayu pm Published by Tim Bulletin
Proudly powered by Blogger